Pasar Persaingan Monopolistik: Pengertian, Ciri, Faktor Terbentuk, dan Contohnya

pasar persaingan monopolistik

Pasar monopolistik merupakan salah satu jenis pasar yang banyak ditemui. Bahkan mungkin tanpa Anda sadari, Anda pun sudah berada dalam jenis pasar yang satu ini. Baik sebagai produsen maupun konsumen, penting untuk memahami lebih jauh mengenai jenis pasar persaingan tidak sempurna ini.

Pembahasan ini akan mengulas tentang pasar monopolistik, berikut dengan ciri-ciri dan contohnya. Anda juga akan mengetahui bagaimana cara agar dapat unggul dalam persaingan di pasar monopolistik. Baca selengkapnya dibawah ini, ya!

Pengertian Pasar Monopolistik

Pada dasarnya, pasar monopolistik merupakan jenis pasar yang memiliki produk sama atau homogen, namun memiliki ragam yang berbeda. Jadi produk yang dijual dalam pasar monopolistik jenisnya sama, tetapi masing-masing memiliki diferensiasinya sendiri. Anda dapat membedakan produk yang dijual oleh produsen A dengan produsen B dalam pasar ini.

Pasar monopolistik sendiri memiliki karakteristik dari perpaduan pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna. Hal ini terbilang cukup ekstrim, namun juga menjadikan pasar ini memiliki kategorinya sendiri. Monopolistik bukan termasuk pasar persaingan sempurna, juga bukan bersifat monopoli.

Ciri khas dari pasar monopolistik adalah adanya diferensiasi produk yang menciptakan preferensi atau loyalitas pelanggan terhadap produk atau merek tertentu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempengaruhi harga produk mereka dengan sedikit atau tanpa adanya persaingan langsung dari pesaing.

Dalam pasar ini, terdapat sejumlah perusahaan yang bersaing dalam menjual produk yang secara diferensiasi, artinya produk yang ditawarkan memiliki perbedaan dalam karakteristik, merek, desain, atau kualitas.

Keuntungan bagi perusahaan dalam pasar monopolistik adalah kemampuan untuk menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi, meningkatkan laba, dan melindungi pangsa pasar mereka berkat diferensiasi produk. Namun, pasar ini juga mendorong upaya pemasaran yang intensif dan inovasi produk untuk membedakan diri dari pesaing dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat memahami lebih jauh tentang pasar persaingan monopolistik pada contoh & ciri pasar persaingan monopolistik yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik

Seperti jenis pasar lainnya, pasar monopolistik pun memiliki cirinya tersendiri. Berikut ciri-ciri yang menandakan sebuah pasar persaingan monopolistik.

1. Terdapat Banyak Penjual dalam Pasar

Ciri yang pertama adalah adanya penjual dalam jumlah yang banyak di dalam pasar. Ciri ini yang merupakan unsur yang mirip dengan pasar persaingan sempurna, yaitu banyaknya penjual. Hal ini dapat menyebabkan produksi dalam sebuah perusahaan terbilang sedikit dibanding dengan total produksi dalam pasar.

2. Terdapat Diferensiasi Produk

Karena produk yang dijual pada pasar ini sama, maka penjual atau produsen melakukan diferensiasi pada produk mereka. Hal ini bertujuan untuk membedakan produk mereka dari kompetitor dan membuat target pasar memilih produk tersebut. Diferensiasi ini juga bisa menjadi faktor unggulan atau keistimewaan yang akan membuat produk dipilih oleh konsumen.

Diferensiasi ini mungkin bukan merupakan hal yang terlalu signifikan, dan bisa saja bentuknya sederhana. Misalnya penjual sepatu A secara khusus membuat produk sepatu corak, dan penjual B menjual sepatu yang polos. Perbedaan masing-masing produk juga bisa dilihat dari harga yang ditawarkan oleh penjual.

3. Penjual Menentukan Harga

Dalam pasar monopolistik, penjual merupakan pihak yang dapat menentukan harga atas produk yang mereka tawarkan. Ciri ini serupa dengan pasar monopoli, di mana penjual yang membuat harga atas produk. Namun bedanya, harga yang dibuat penjual dalam pasar monopolistik dapat berpengaruh terhadap minat beli calon konsumen.

4. Kendala Masuk dan Keluar

Meskipun ada beberapa perusahaan yang beroperasi di pasar monopolistik, masuk ke pasar ini mungkin tidak mudah karena adanya hambatan seperti biaya tinggi, perlindungan hak kekayaan intelektual, atau keahlian khusus yang diperlukan untuk memproduksi produk yang diferensiasi.

5. Keuntungan Jangka Panjang

Dalam pasar monopolistik, beberapa perusahaan dapat memperoleh keuntungan ekonomi jangka panjang karena adanya diferensiasi produk dan sedikit atau tanpa pesaing langsung. Namun, keuntungan ini mungkin tidak sebesar dalam pasar monopoli yang memiliki kontrol penuh atas pasar.

6. Promosi dan Pemasaran yang Intensif

Perusahaan yang beroperasi di pasar monopolistik sering kali menghabiskan sumber daya yang signifikan untuk promosi dan pemasaran produk mereka. Hal ini dilakukan untuk membedakan produk mereka dari pesaing dan membangun citra merek yang kuat di mata pelanggan.

Faktor Terbentuknya Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik terbentuk akibat dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi struktur pasar. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat membentuk pasar monopolistik.

1. Keterbatasan untuk Masuk Pasar

Pasar monopolistik terbentuk ketika ada sedikit atau tidak ada pesaing yang menawarkan produk yang serupa dalam wilayah atau industri tertentu. Hal ini dapat terjadi karena faktor geografis, hambatan masuk yang tinggi, atau adanya hak kekayaan intelektual yang melindungi produk atau merek tertentu.

2. Akses terhadap Sumber Daya

Faktor lain yang dapat membentuk pasar monopolistik adalah akses perusahaan terhadap sumber daya yang terbatas. Misalnya, perusahaan yang memiliki kontrol terhadap bahan baku kunci atau teknologi tertentu dapat memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru oleh pesaing.

3. Kendali Pemerintah

Pemerintah dapat memiliki peran dalam membentuk pasar monopolistik melalui regulasi dan kebijakan yang mengatur persaingan. Jika pemerintah memberikan izin eksklusif atau monopoli kepada suatu perusahaan, maka pasar monopolistik dapat terbentuk.

6 Contoh Pasar Monopolistik

Seperti yang telah diulas sebelumnya, pasar monopolistik banyak ditemui dengan mudah dalam kehidupan kita. Dilansir dari Gramedia, produk yang ditawarkan dalam pasar monopolistik cenderung serupa namun memiliki kekhasan masing-masing. Misalnya dari segi kualitas, harga, desain, dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh-contoh pasar monopolistik yang bisa Anda temui.

1. Pasar Penerbangan

Di Indonesia, ada beberapa maskapai penerbangan yang mungkin sudah Anda kenal juga. Beberapa di antaranya adalah Garuda Indonesia, Lion Air, dan Air Asia yang menawarkan layanan yang berbeda-beda. Masing-masing maskapai penerbangan memiliki karakteristik yang unik, seperti jaringan penerbangan yang berbeda, fasilitas yang berbeda, dan harga tiket yang berbeda.

2. Pasar Telekomunikasi

Terdapat beberapa perusahaan penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia yang sudah dikenal oleh masyarakat. Misalnya Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, dan lain-lain. Masing-masing brand memiliki ciri khas layanan, jangkauan sinyal, paket data, dan harga yang berbeda-beda.

3. Pasar Makanan Cepat Saji

Di Indonesia, terdapat beberapa merek makanan dan minuman cepat saji yang memiliki karakteristik unik. Misalnya, McDonald's dikenal dengan burger dan kentang gorengnya, KFC dengan ayam goreng dan nasi, dan Domino’s Pizza untuk pizza. Masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri meskipun masih berada dalam satu kategori industri.

4. Pasar Kosmetik

Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan kosmetik seperti Mustika Ratu, Wardah, Sariayu dan lain-lain. Meskipun semuanya memproduksi kosmetik, setiap perusahaan memiliki produk yang unik dengan karakteristik yang berbeda-beda. 

Misalnya, Mustika Ratu terkenal dengan kosmetik yang bahan-bahannya terbuat dari bahan alami. Sementara untuk brand lain yaitu Wardah terkenal dengan kosmetik yang aman untuk kulit dan terbuat dari bahan-bahan yang halal.

5. Pasar Perbankan

Contoh pasar monopolistik yang selanjutnya adalah industri perbankan, di mana banyak pemain yang berkecimpung di dalamnya. Beberapa nama yang mungkin familiar di benak Anda adalah BCA, Mandiri, BRI, BNI, CIMB, dan lain-lain. Seperti pada contoh-contoh sebelumnya, masing-masing bank ini memiliki karakteristik dan kekhasannya tersendiri.

6. Pasar Otomotif

Contoh pasar monopolistik yang juga dapat Anda temui di Indonesia adalah industri otomotif. Beberapa brand mobil dan motor yang cukup dikenal oleh masyarakat adalah Honda, Yamaha, dan Toyota. Setiap brand memiliki karakteristik yang berbeda dan unik, misalnya dari segi mesin, desain, serta fitur yang diunggulkan.

Misalnya pada produk sepeda motor yang dijual oleh brand Honda dan Yamaha. Kedua merek ini seringkali mengeluarkan produk sepeda motor yang sejenis, seperti motor matic. Namun lagi-lagi, konsumen dapat membedakan mana produk motor Honda dan mana produk Yamaha.

Cara Memenangkan Persaingan di Pasar Monopolistik

Persaingan dalam pasar monopolistik memang tidak bisa dianggap enteng, terutama karena banyaknya penjual di dalamnya. Tak hanya itu, produk yang dijual pun sejenis sehingga persaingan menjadi semakin tinggi. Namun tak berarti Anda tak bisa unggul dalam pasar yang satu ini.

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk dapat memenangkan persaingan dalam pasar monopolistik.

1. Menetapkan Harga yang Bersaing

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah menentukan harga yang kompetitif atau bersaing. Bukan berarti terlalu murah, namun sesuai dengan fitur dan keunggulan produk yang ditawarkan. Jika fiturnya sama dengan milik kompetitor, perbedaan harga lebih murah sedikit saja bisa membuat konsumen beralih pada Anda.

2. Memperluas Target Pasar

Dibanding hanya berfokus pada pasar yang sudah ada, sebaiknya Anda memperluas jangkauan pasar tersebut. Anda bisa memperluas target pasar, dengan artian melebarkan sayap kepada siapa produk tersebut dituju. Misalnya Anda hanya menargetkan pelajar di kota A saja, lalu Anda bisa memperluas dengan menargetkan di kota B dan C.

3. Meningkatkan Pelayanan Terhadap Pelanggan

Jika dari segi produk dan harga tidak bisa memberikan keunggulan yang berarti, Anda bisa memaksimalkan aspek pelayanan. Konsumen akan senang dengan penjual yang memberikan pelayanan terbaik, dibanding yang biasa-biasa saja. Bahkan walaupun produk yang ditawarkan lebih mahal, konsumen tak segan membelinya karena puas dengan pelayanan yang ada.

4. Melakukan Kegiatan Promosi yang Tepat dan Aktif

Cara memenangkan persaingan pasar monopolistik yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah dengan promosi yang tepat dan aktif. Dari ciri-ciri yang dijelaskan diatas, Anda dapat menentukan strategi promosi apa yang paling tepat. Upayakan untuk menjangkau target pasar yang sesuai agar kegiatan promosi Anda bisa memberikan hasil maksimal.

Untuk hasil yang lebih optimal, Anda dapat mempercayakan proses promosi dan strategi pemasaran digital secara umum pada BigEvo Digital Agency. BigEvo telah berpengalaman dalam membuat dan mengimplementasikan strategi digital yang efektif untuk kebutuhan brand.

Melalui BigEvo, Anda dapat menerapkan berbagai strategi digital yang dibutuhkan untuk kebutuhan brand Anda. Seperti pemasangan iklan digital atau Digital Advertising, Social Media Management, KOL Marketing, Website Development, SEO Optimization, dan lain sebagainya.

Baik di dalam pasar monopolistik ataupun pada jenis pasar lainnya, BigEvo siap membantu kebutuhan bisnis Anda. Hubungi team@bigevo.com untuk diskusi lebih lanjut mengenai strategi dan promosi yang tepat. BigEvo, your trusted digital agency.

 



Share:



Cara Memasarkan Bisnis Bagi UMKM Melalui Strategi Digital
Simak apa saja manfaat dan bagaimana cara memasarkan bisnis bagi UMKM di ranah digital dengan efektif, mulai dari penggunaan web sampai media sosial. ...
by Izza  |  25 Mar 2024
7 Strategi Promosi Bisnis Kuliner UMKM
Simak bagaimana peranan penting promosi dalam bisnis kuliner UMKM dan strategi apa saja yang dapat diterapkan, termasuk penggunaan media sosial.   ...
by Izza  |  20 Feb 2024
TikTok Shop: Cara Berjualan, Jenis Iklan, dan Tips Jualan Agar Laku
Pahami bagaimana cara berjualan di TikTok Shop, apa saja jenis-jenis iklan yang bisa digunakan, dan tips agar produk yang dijual laku. ...
by Izza  |  19 Feb 2024
    Whatsapp BigEvo