Impression merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam praktik digital marketing. Namun jangan sampai Anda salah mengartikannya dengan makna impression dalam Bahasa Indonesia secara general. Pada digital marketing, impression memiliki arti dan penggunaannya sendiri.
Pembahasan kali ini akan mengulas lebih dalam mengenai impression dalam digital marketing. Tak hanya itu, kita juga akan membahas bagaimana cara menghitungnya dan apa saja jenis-jenisnya. Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Pengertian Impression dalam Digital Marketing
Hal pertama yang akan kita ulas dalam pembahasan ini adalah pengertian impression dalam digital marketing. Impression menunjukkan seberapa banyak sebuah konten tayang, seperti iklan di website atau media sosial. Konten ini bisa berupa iklan banner di website atau yang sering Anda lihat di media sosial.
Sederhananya, impression adalah jumlah sebuah konten dilihat oleh audience. Hal ini juga yang membuat impression kerap disebut dengan ad view. Namun konteks dilihat pada impression lebih pada munculnya iklan tersebut.
Artinya adalah sebuah iklan tetap terhitung impression-nya ketika muncul atau tayang pada suatu platform. Baik audience menyadarinya atau tidak, selama iklan tersebut muncul maka terhitung impression-nya.
Begitu juga ketika iklan tersebut dilihat oleh audience yang sama berkali-kali, jumlah impression ikut meningkat. Misalnya Anda melihat iklan yang sama sebanyak 5 kali, maka impression iklan tersebut juga bertambah 5.
Intinya, impression adalah jumlah sebuah konten atau iklan dilihat oleh audience dan muncul di berbagai platform. Lalu, mengapa seorang digital marketer harus mengetahui impression dari kampanye yang dilakukannya? Temukan jawabannya pada bagian selanjutnya, ya!
Mengapa Harus Melacak Impression?
Setelah mengetahui apa itu impression dalam digital marketing, selanjutnya kita akan mengulas peran dan kegunaannya. Impression penting untuk diketahui agar Anda tahu berapa banyak sebuah konten iklan tayang. Meskipun bukan satu-satunya aspek, impression dapat menjadi acuan untuk meninjau apakah kampanye yang dilakukan efektif atau tidak.
Impression dapat Anda gunakan untuk mengukur performa iklan berdasarkan beberapa hal. Seperti jumlah iklan tersebut tayang di media sosial dan website, berapa banyak iklan yang tayang dari CTA (Call-to-Action), dan tayangan iklan dari pihak ketiga.
Selain itu, impression juga dapat menjadi metrik untuk berbagai metode perhitungan atas digital campaign. Seperti untuk menghitung CPM atau Cost-per-Mile dan CTR atau Click-through-Rate.
Dengan metode perhitungan tersebut, Anda bisa melihat apakah kampanye pemasaran yang dilakukan sudah efektif atau tidak. Tentu saja metode perhitungan yang digunakan tergantung lagi dengan goals dan kampanye yang Anda buat secara keseluruhan.
Jenis-jenis Impression
Setelah memahami pengertian impression dan perbedaannya dengan reach, selanjutnya Anda perlu mengetahui apa saja jenis impression. Secara garis besar, impression memiliki dua jenis yaitu sebagai berikut.
1. Served Impression
Jenis yang pertama adalah served impression, yaitu data impression yang diambil dari server. Karena bersumber dari server, data impression yang Anda dapat ditarik dengan otomatis. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mendapatkan data impression yang dibutuhkan.
Namun meskipun mudah didapat dan diolah, jenis impression yang satu ini memiliki kelemahan. Data yang Anda dapat mungkin kurang akurat karena data dijaring secara otomatis melalui server. Dengan kata lain, ada kemungkinan data tersebut tidak menunjukan jumlah konten atau iklan tersebut benar-benar dilihat.
Sedangkan pada prakteknya, ada beberapa hal yang bisa membuat sebuah iklan tidak terlihat oleh audience. Jadi meskipun iklan tersebut tayang atau muncul, namun audience tidak benar-benar melihatnya.
2. Viewable Impression
Jenis yang kedua adalah viewable impression, yaitu tipe yang kebalikan dari served impression. Pada viewable impression, Anda dapat mengetahui data impression dengan lebih akurat dan kemungkinan besar memang dilihat audience.
Jenis pengumpulan data impression ini turut mempertimbangkan hal-hal yang mungkin mencegah audience melihat konten atau iklan Anda. Seperti pemasangan aplikasi adblock, plugin yang mencegah munculnya iklan, resolusi layar kecil, penggunaan beberapa perangkat, dan lain sebagainya.
Cara Menghitung Impression
Untuk menghitung impression, Anda perlu mengetahui jumlah kali suatu konten ditampilkan kepada pengguna. Cara menghitung impression dapat bervariasi tergantung pada platform atau saluran pemasaran yang digunakan.
Berikut adalah beberapa langkah umum untuk menghitung impression:
- Tentukan Konten yang Akan Diukur: Pilih konten tertentu yang ingin Anda hitung impression-nya, seperti postingan media sosial, iklan, atau halaman web.
- Identifikasi Saluran Penyampaian: Tentukan saluran atau platform di mana konten tersebut ditampilkan. Misalnya, jika Anda ingin menghitung impression postingan Instagram, perlu diketahui berapa kali postingan tersebut ditampilkan di feed pengguna atau di halaman hashtag.
- Gunakan Alat Analitik: Gunakan alat analitik yang disediakan oleh platform atau saluran pemasaran yang Anda gunakan. Misalnya, jika Anda menggunakan Google Analytics untuk melacak lalu lintas halaman web, Anda dapat melihat jumlah tampilan halaman sebagai indikator impression.
- Periksa Metrik Impression: Di dalam alat analitik, cari metrik yang berkaitan dengan impression. Biasanya, metrik ini akan disebut “impressions” atau “views”. Periksa jumlahnya untuk memahami seberapa sering konten Anda ditampilkan kepada pengguna.
- Hitung Total Impression: Jumlahkan semua angka impression yang tercatat untuk konten tersebut. Ini akan memberikan total impression dari konten tersebut.
Perlu dicatat bahwa cara menghitung impression dapat bervariasi tergantung pada platform atau saluran yang digunakan. Setiap platform atau saluran biasanya menyediakan metrik yang spesifik untuk mengukur impression. Penting untuk menggunakan alat analitik yang relevan dan memahami cara kerjanya agar dapat menghitung impression dengan akurat.
Reach vs Impressions, Apa Bedanya?
Ketika membahas tentang impression, tak sedikit orang yang tertukar dengan reach. Dua istilah ini memang aspek yang mendasar dan sering diterapkan dalam perhitungan kampanye digital. Namun Anda perlu mengetahui perbedaan impression dan reach agar bisa mendapatkan data yang tepat.
Seperti yang telah diulas sebelumnya, impression menunjukkan jumlah sebuah konten atau iklan dilihat oleh audience. Atau lebih tepatnya, menunjukkan jumlah berapa banyak konten tersebut dilihat saja. Tidak peduli berapa kali konten tersebut dilihat, jumlah impression tetap dihitung bertambah.
Sedangkan reach menunjukkan jumlah sebuah konten atau iklan menjangkau audience yang Anda sasar. Pada perhitungan reach, satu orang dihitung satu jangkauan (reach). Jadi ketika Anda melihat konten yang sama sebanyak 5 kali, jumlah reach yang bertambah tetap hanya 1.
Dengan begitu, bisa Anda pahami bahwa impression lebih kepada jumlah konten tersebut dilihat dan reach adalah jumlah orang yang melihat konten tersebut. Baik impression maupun reach sama-sama penting untuk diketahui dalam menjalankan kampanye pemasaran digital.
Tips Meningkatkan Impression
Setelah memahami tentang impression berikut dengan jenis-jenisnya, selanjutnya Anda perlu mengerti bagaimana tips meningkatkannya. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan impression dalam digital marketing.
1. Optimalkan Profil Bisnis
Langkah pertama adalah pastikan profil bisnis Anda di berbagai platform media sosial teroptimasi dengan baik. Gunakan logo dan visual branding yang konsisten. Juga, sediakan informasi yang jelas dan menarik mengenai bisnis Anda, seperti visi, misi, dan nilai-nilai unik yang dimiliki.
2. Kenali Karakteristik Audiens
Selanjutnya, pahami dengan baik siapa audiens target Anda. Identifikasi preferensi, kebutuhan, dan minat mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang karakteristik audiens, Anda dapat menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.
3. Buat Konten Berkualitas
Fokuslah pada kualitas daripada kuantitas. Pastikan konten yang Anda bagikan memiliki nilai tambah, apakah itu dalam bentuk informasi, hiburan, atau inspirasi. Konten yang bermutu tinggi lebih cenderung membangun kepercayaan dan interaksi yang lebih kuat dengan pengikut.
4. Gunakan Hashtag yang Relevan
Dalam membuat konten, pastikan untuk memanfaatkan hashtag dengan bijak. Temukan dan gunakan hashtag yang populer dan relevan dengan konten Anda. Hal ini dapat membantu konten Anda ditemukan oleh orang-orang yang sedang mencari topik atau produk sejenis.
5. Buat Konten yang Dapat Dilihat Berulang Kali
Agar impression lebih tinggi, Anda dapat menciptakan konten yang memiliki daya tahan visual dan daya tarik berulang. Misalnya, menggunakan grafis yang menarik atau membagikan cerita yang dapat diikuti oleh pengikut Anda. Konten yang dapat dilihat berulang kali dapat membantu membangun kesan yang lebih dalam.
6. Kolaborasi dengan Influencer
Tips terakhir yang tak kalah pentingnya untuk meningkatkan impression adalah menjalin kerjasama dengan influencer lain di industri atau niche Anda. Kolaborasi dengan influencer yang memiliki audiens yang relevan dapat membantu memperluas jangkauan Anda dan membangun kredibilitas. Pastikan bahwa kolaborasi tersebut alami dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Untuk menciptakan kolaborasi yang efektif, Anda dapat memanfaatkan layanan KOL marketing yang ada di BigEvo Digital Agency. Tak hanya itu, Anda juga bisa menggunakan layanan digital lainnya untuk memaksimalkan strategi pemasaran. Mulai dari Digital Ads, Programmatic Marketing, SEO Optimization, Social Media Management, Live Streaming, dan masih banyak lagi.
Diskusikan kebutuhan bisnis Anda bersama tim profesional kami melalui email team@bigevo.com atau hubungi dengan mengklik ikon WhatsApp di halaman ini. Baik untuk meningkatkan impression maupun target lainnya, tim kami siap membantu Anda. BigEvo, your trusted digital agency.