Growth hacking adalah sebuah teknik marketing yang diterapkan dengan basis kemampuan berpikir analisis, matrik sosial, serta kreativitas. Strategi ini sering dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis, terutama perusahaan startup atau perintis. Meski konsepnya terbilang baru dibanding strategi pemasaran pada umumnya, strategi ini terbilang efektif.
Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai growth hacking. Mulai dari pengertian, strategi, hingga apa saja contoh penerapannya oleh berbagai brand. Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Apa Itu Growth Hacking?
Growth hacking adalah strategi pemasaran dengan pendekatan eksperimental dan berfokus untuk mencapai pertumbuhan yang cepat. Strategi pemasaran yang diterapkan menggunakan metode yang kreatif dan seringkali tidak konvensional. Tak jarang, pemasaran ini menggunakan strategi kreatif yang hemat biaya.
Istilah growth hacking diambil dari campuran berbagai teknik data engineering, marketing, serta analytics. Orang yang mengeksekusi teknik ini disebut dengan growth hacker. Dengan menggunakan growth hacking, para growth hacker bisa menemukan cara lebih inovatif, cepat, dan efektif menjadikan perusahaan untuk mencapai kesuksesan.
Hal tersebut yang membuat strategi ini sering digunakan oleh perusahaan startup di bidang teknologi, seperti e-commerce. Penerapan strategi ini sangat efektif membuat perusahaan perintis bertumbuh lebih cepat tapi pengeluaran yang lebih kecil.
Praktik growth hacking melibatkan penggunaan data, eksperimen, dan analisis yang terus-menerus untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan. Strategi ini juga berupaya untuk terus mencari cara untuk meningkatkan kinerja bisnis. Growth hacker berfokus pada pengembangan dan pengoptimalan strategi pemasaran yang efektif.
Pendekatan ini berbeda dari pemasaran tradisional yang mungkin mengandalkan anggaran pemasaran yang besar dan metode yang sudah mapan. Growth hacking menggabungkan elemen pemasaran, teknik analitik, dan pengembangan produk secara langsung.
Meski begitu, penting untuk dicatat bahwa growth hacking bukanlah solusi ajaib yang dapat memberikan hasil instan. Strategi ini adalah proses yang melibatkan eksperimen berkelanjutan, pembelajaran dari data, dan penyesuaian strategi.
10 Strategi Growth Hacking
Penerapan growth hacking bisa berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan serta target bisnis. Dilansir dari OptinMonster, strategi tertentu bisa memberikan solusi hemat biaya sebagai teknik pemasaran. Kunci untuk berhasil adalah menciptakan eksperimen, menguji ide-ide kreatif, dan selalu memantau serta menganalisis hasilnya untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menerapkan strategi growth hacking, yaitu sebagai berikut.
1. Email Marketing
Anda dapat menerapkan growth marketing dengan menggunakan email marketing. Metode marketing satu ini tak boleh lepas sebagai salah satu strategi growth hacking. Anda bisa menyiarkan tentang produk Anda sebelum dirilis, mengirimkan email selamat datang kepada pelanggan baru, atau mengirimkan email follow-up setelah pelanggan melakukan pembelian.
Dengan menggunakan otomatisasi email, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan konsistensi dalam komunikasi pemasaran.
2. Viral Marketing
Strategi growth hacking yang cukup sering digunakan adalah viral marketing, alias pemasaran viral. Strategi ini berfokus pada menciptakan konten yang menarik, lucu, atau kontroversial yang mendorong pengguna untuk berbagi dengan orang lain. Pemasaran viral dapat membantu meningkatkan visibilitas brand dan mencapai pertumbuhan yang cepat.
3. Referral Marketing
Selanjutnya ada referral marketing, strategi pemasaran yang memanfaatkan kekuatan rekomendasi dari pelanggan. Anda dapat memberikan insentif kepada pelanggan yang merekomendasikan produk kepada orang lain. Dengan begitu, Anda bisa memperluas basis pelanggan sekaligus meningkatkan angka penjualan.
4. Search Engine Optimization (SEO)
Di jaman sekarang ini, penting sekali bagi bisnis untuk memiliki website resminya sendiri. Namun tak hanya itu, Anda juga perlu mengoptimasi situs web agar mudah ditemukan oleh audiens. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan strategi SEO, alias Search Engine Optimization, dengan maksimal.
Melalui praktik SEO, Anda dapat meningkatkan peringkat web di hasil penelusuran mesin pencari seperti Google. Beberapa caranya adalah dengan mengoptimalkan konten yang berkualitas, kata kunci, serta tautan (link) yang digunakan. Dengan menerapkan SEO, Anda bisa meningkatkan traffic website secara organik dan memungkinkan untuk mendapatkan konversi atau leads.
5. A/B Testing
Strategi selanjutnya yang bisa Anda lakukan sebagai bentuk growth hacking adalah A/B testing. Lakukanlah A/B testing untuk menguji berbagai elemen pada aset digital Anda, seperti website atau media sosial. Dari pengujian tersebut, Anda akan tahu elemen mana yang paling efektif untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
6. KOL Marketing
Pada era di mana media sosial dan internet menemani berbagai aspek kehidupan, pengaruh influencer dan KOL pun semakin besar. Karena itu, bekerja sama dengan influencer dan KOL yang tepat akan membantu pertumbuhan bisnis Anda. Anda bisa menjangkau komunitas pada industri bisnis serta memperluas jangkauan tersebut dengan lebih efisien.
7. Kemitraan dan Kolaborasi
Selain menggunakan KOL marketing, Anda juga bisa menerapkan strategi kemitraan dan kolaborasi yang strategis. Membangun kemitraan atau kerja sama dengan brand yang memiliki basis pelanggan yang relevan akan membantu mendorong pertumbuhan bisnis.
Selain itu, strategi ini juga akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak sekaligus dapat memperluas jangkauan audiens Anda.
8. Community Building
Agar bisnis bisa tumbuh dengan baik, salah satu upaya yang bisa Anda lakukan adalah dengan membangun komunitas. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan, yang tentunya bisa berpengaruh juga pada loyalitas konsumen. Anda bisa memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk membangun komunitas yang kuat dan solid.
9. Penggunaan Analytics Tools
Strategi yang juga bisa Anda manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan adalah penggunaan analytics tools atau alat analitik. Gunakan alat analitik untuk melacak dan menganalisis perilaku pengguna, konversi, dan metrik pertumbuhan lainnya. Hal ini dapat membantu Anda mengidentifikasi pola dan peluang pertumbuhan serta mengoptimalkan strategi Anda berdasarkan data.
10. Gamification
Strategi terakhir yang bisa diterapkan adalah menggunakan konsep gamification. Gamification adalah metode marketing yang mengaplikasikan konsep game atau permainan dalam sebuah promosi. Strategi ini dapat menarik audiens karena membuat mereka berlomba dalam permainan tersebut.
Cara Menerapkan Strategi Growth Hacking
Jika Anda sudah memilih strategi growth hacking apa saja yang ingin diterapkan, Anda dapat menjalankan strategi tersebut melalui cara/langkah. Berikut cara/langkah untuk menerapkan strategi growth marketing:
1. Tentukan Marketing Goal
Sebelum menerapkan growth hacking, strategi awal yang harus Anda lakukan adalah merancang tujuan dan sasaran. Lakukan riset pasar secara mendetail untuk mengetahui sejauh mana brand Anda dapat menjangkau pasar dengan growth hacking. Tentukan target yang ingin dicapai dari penerapan growth hacking dalam jangka waktu tertentu.
2. Identifikasi Pasar
Tahap lain yang harus dilakukan sebagai strategi selanjutnya adalah mengidentifikasi klien atau pasar yang mau dituju. Kenali klien seperti apa yang ingin Anda sasar dalam melakukan growth hacking.
Tentukan kriteria target pasar yang paling sesuai dengan produk yang Anda jual. Sebagai metode marketing yang bertujuan untuk mengembangkan brand dalam waktu singkat, target pasar yang tepat menjadi salah satu aspek penting yang perlu dicapai.
3. Sesuaikan Produk dengan Pasar
Kunci keberhasilan utama growth hacking adalah market-fit product atau kesesuaian produk dengan pasar. Sebelum melakukan growth hacking, cari tahu dulu apakah produk yang Anda jual sudah sesuai dengan keinginan pasar.
Produk yang dapat menyesuaikan kebutuhan pasar secara efektif, dapat dengan mudah mencapai hasil terbaik dari metode growth hacking.
4. Gunakan Tools dalam Mengambil Keputusan
Strategi growth hacking selanjutnya adalah memanfaatkan tools analitik dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan melibatkan tools analitik, keputusan yang diambil dapat lebih terukur karena mengacu pada data real yang sedang terjadi di lapangan.
Selain itu, dengan strategi ini pengambilan keputusan juga dapat lebih akurat sehingga penerapan growth hacking dapat lebih optimal.
5. Gunakan Metrik AARRR
Strategi terakhir dan paling penting adalah menerapkan metrik AARRR. Metrik AARRR adalah singkatan dari Acquisition, Activation, Retention, Revenue, dan Referral. Metrik tersebut adalah framework yang digunakan untuk mengukur strategi bisnis termasuk strategi growth hack.
Berikut penjelasan dari metrik AARRR:
- Acquisition (Akuisisi): Mengenalkan produk Anda kepada calon pelanggan.
- Activation (Aktivasi): Memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan yang mencoba produk Anda.
- Retention (Retensi): Membuat pelanggan repurchase atau menggunakan kembali produk Anda.
- Revenue (Pendapatan): Menghitung pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan.
- Referral (Rujukan): Membuat pelanggan dapat merujuk orang lain untuk menggunakan produk Anda.
Contoh Growth Hacking oleh Brand
Agar lebih memahami mengenai pembahasan growth hacking, kita akan mengulas apa saja contohnya. Berikut ini adalah beberapa contoh growth hacking yang telah berhasil diimplementasikan oleh berbagai brand.
1. Dropbox
Dropbox menggunakan strategi growth hacking dengan memberikan penawaran menarik kepada pengguna yang merekomendasikannya pada orang lain.
Ketika seorang pengguna mengajak teman-temannya untuk bergabung dan menggunakan layanan Dropbox, maka ia akan mendapatkan ruang penyimpanan gratis. Strategi ini membantu Dropbox dalam memperluas basis pengguna secara organik.
2. Uber
Selain Dropbox, Uber juga menggunakan strategi pemasaran referensi (referral marketing) untuk para penggunanya.
Uber memberikan kredit perjalanan gratis pada pengguna yang mengajak orang lain untuk mendaftar layanan mereka. Dengan adanya kode referral, pengguna Uber bisa meningkat dan informasi brand tersebar luas terutama di media sosial.
3. Instagram
Instagram menggunakan taktik pemasaran viral dengan fitur "Explore" yang menampilkan konten yang relevan dan menarik bagi pengguna. Strategi ini mendorong pengguna untuk berbagi konten mereka dan menarik perhatian pengguna baru. Dengan begitu, pertumbuhan pengguna Instagram pun bisa meningkat secara organik.
4. Dollar Shave Club
Dollar Shave Club menciptakan video pemasaran yang viral dengan pesan yang lucu dan menghibur. Video tersebut menunjukkan nilai dan manfaat produk mereka sambil memperkenalkan merek secara kreatif. Video itu pun menjadi viral dan membantu Dollar Shave Club mendapatkan ribuan pelanggan baru dalam waktu singkat.
5. Tinder
Tinder menggunakan strategi growth hacking dengan memanfaatkan gamifikasi dan keterlibatan pengguna. Mereka memperkenalkan fitur "Super Like" yang memungkinkan pengguna menunjukkan minat khusus pada seseorang. Fitur ini menciptakan keterlibatan dan kegembiraan yang lebih besar bagi pengguna, serta mendorong mereka untuk menggunakan aplikasi secara aktif.
6. Traveloka
Anda tentu familiar dengan platform pemesanan tiket dan akomodasi, Traveloka. Brand ini telah menggunakan strategi growth hacking dengan memberikan diskon atau penawaran khusus. Konsep dasarnya mirip dengan Dropbox dan Uber yang menggunakan program referral, penawaran tersebut diberikan pada pengguna yang mengajak orang lain untuk menggunakan layanan.
7. Shopee
Shopee, salah platform e-commerce, telah mengadopsi strategi growth hacking dengan menggelar kampanye flash sale dan promosi besar-besaran. Sebut saja event belanja 12.12 atau angka kembar setiap bulannya. Strategi ini menciptakan kegembiraan dan dorongan bagi pengguna untuk melakukan pembelian dalam waktu terbatas.
8. Warung Pintar
Contoh terakhir adalah Warung Pintar, perusahaan teknologi yang menyediakan solusi bagi warung-warung kecil di Indonesia.
Brand ini menggunakan strategi growth hacking dengan memberikan peralatan dan teknologi modern serta pelatihan gratis pada warung-warung yang bergabung dengan mereka. Hal ini membantu Warung Pintar membangun hubungan jangka panjang dengan warung-warung tersebut dan mendorong pertumbuhan bisnis.
Tentu saja ini hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak penerapan growth hacking yang dilakukan oleh brand. Tidak menutup kemungkinan juga suatu brand menggunakan beberapa strategi sekaligus untuk mendorong pertumbuhannya. Yang terpenting adalah memahami apa kebutuhan bisnis dan target yang ingin dicapai melalui strategi tersebut.
Agar penerapan strategi pemasaran Anda lebih optimal, Anda bisa menyerahkannya pada agensi terpercaya BigEvo. BigEvo Digital Agency telah berpengalaman membantu banyak brand untuk terus tumbuh dan meraih target-target bisnisnya. Ada berbagai layanan yang bisa Anda gunakan, seperti Digital Advertising, Social Media Management, Digital & Community Activation, dan masih banyak lagi.
Untuk lebih jelasnya, diskusikan kebutuhan serta target bisnis Anda dengan tim profesional kami di BigEvo dengan menghubungi email tim@bigevo.com. Baik untuk menerapkan strategi growth hacking maupun tujuan bisnis, BigEvo siap membantu Anda. BigEvo, your trusted digital agency.