Display ads atau iklan display merupakan salah satu jenis iklan yang bisa Anda terapkan sebagai strategi pemasaran atau promosi. Iklan yang satu ini sebenarnya sering kita lihat, baik disadari atau tidak. Terlebih lagi di era digital seperti sekarang ini, yang mana iklan display banyak dimanfaatkan oleh brand.
Untuk itu, Anda perlu mengetahui apa itu display ads berikut dengan jenis-jenisnya. Pada pembahasan ini, kita juga akan membahas bagaimana cara mengukur kinerja iklan display.
Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Apa Itu Display Ads?
Display ads adalah iklan digital yang umumnya berupa gambar atau video pada berbagai platform digital, seperti situs web, aplikasi, dan media sosial. Iklan ini juga memiliki teks yang singkat dan menarik perhatian, biasanya mengarah pada landing page.
Ketika sedang mengunjungi sebuah website, Anda tentu pernah melihat iklan banner yang berada di bagian halaman tersebut. Biasanya iklan itu terletak di bagian atas, samping, atau bahkan bawah pada halaman website. Hal tersebut merupakan salah satu contoh iklan display yang bisa Anda temui dalam keseharian.
Iklan display merupakan jenis iklan yang menekankan pada aspek visual. Visual dari display advertising ini harus menarik agar dapat menjangkau audiens yang ditargetkan. Meski begitu, iklan display bisa berbentuk kombinasi dari gambar, video, maupun teks.
Iklan yang juga sering disebut sebagai display marketing ini dapat Anda buat dalam berbagai bentuk serta ukuran. Hal ini membuatnya mudah disesuaikan dengan format platform yang akan Anda gunakan. Dengan begitu, tampilan iklan jadi lebih menarik dan optimal dalam meraih tujuan kampanye pemasaran.
Kelebihan Display Ads
Meskipun terdapat berbagai jenis iklan lainnya, display ads tetap menjadi salah satu pilihan dalam penerapan digital campaign. Hal ini karena iklan display memiliki berbagai kelebihan yang dapat membantu kampanye secara optimal.
Berikut beberapa kelebihan display ads yang bisa Anda manfaatkan untuk kegiatan pemasaran.
1. Bentuk Menarik dan Variatif
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, iklan display memiliki berbagai bentuk dan format yang bisa Anda optimalkan. Hal ini membuatnya terlihat lebih menarik dan variatif, sehingga audiens pun tidak mudah bosan. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah menarik perhatian audiens dan memaksimalkan promosi.
2. Promosi yang Profesional
Display ads memberikan platform yang visual untuk menyampaikan pesan iklan dengan desain yang menarik. Dengan tampilan yang profesional, iklan Anda dapat menciptakan kesan positif terhadap merek atau produk yang diiklankan.
3. Spesifik Targeting
Kelebihan iklan display selanjutnya adalah memungkinkan Anda untuk melakukan targeting yang sangat spesifik. Artinya iklan dapat ditampilkan kepada audiens yang memiliki karakteristik tertentu, seperti demografi, minat, atau perilaku online.
Dengan targeting yang tepat, iklan Anda lebih mungkin mencapai orang-orang yang memiliki potensi tertinggi untuk menjadi pelanggan.
4. Mudah untuk Diukur
Ketika memasang sebuah iklan, Anda tentu ingin tahu apakah iklan tersebut sudah efektif atau belum. Kelebihan iklan display yang selanjutnya adalah mudah diukur, di mana Anda bisa menggunakan berbagai metrik seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Dengan begitu, Anda bisa meninjau apakah iklan yang dipasang sudah maksimal atau masih perlu dilakukan perbaikan.
5. Meningkatkan Engagement
Dengan menggunakan elemen visual yang menarik, display ads memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat keterlibatan (engagement) pengguna. Hal ini dapat mencakup klik pada iklan, berinteraksi dengan konten iklan, atau bahkan berbagi iklan dengan orang lain.
6. Menjangkau Audiens Lebih Luas
Kelebihan terakhir yang tak kalah pentingnya adalah dapat menjangkau audiens dengan lebih luas. Seperti yang telah kita bahas, iklan display dapat diletakkan di berbagai tempat dalam banyak bentuk dan format. Ini berarti iklan yang Anda pasang bisa menjangkau audiens dengan lebih luas.
Display ads seringkali ditampilkan di berbagai situs web yang memiliki lalu lintas tinggi. Dengan demikian, iklan Anda memiliki potensi untuk dilihat oleh banyak orang dan meningkatkan kesadaran merek (brand awareness).
Jenis-Jenis Display Ads
Setelah memahami apa itu display ads, selanjutnya Anda perlu mengetahui apa saja jenis-jenisnya. Melansir dari accurate.id, iklan display terbagi atas dua kategori yaitu berdasarkan penempatan dan formatnya.
1. Jenis Display Ads Berdasarkan Penempatan
Berikut jenis-jenis iklan display berdasarkan penempatan beserta pengertiannya.
a. Site-Placed Ads
Jenis yang pertama adalah site-placed ads atau site placement, yaitu iklan yang ditempatkan pada website tertentu. Anda dapat memilih website atau blog yang dirasa cocok untuk menempatkan iklan. Misalnya pemilihan tempat berdasarkan performa web, audiens yang mengunjunginya, atau topik yang dibahas.
b. Personalized Ads
Personalized ads merupakan jenis iklan display yang dibuat sesuai dengan target audience. Dalam jenis iklan ini, Anda perlu memahami profil audiens terlebih dahulu, terutama untuk demografi dan minat mereka. Dari data tersebut, Anda kemudian dapat membuat iklan yang sesuai.
c. Contextually Targeted Ads
Contextually targeted ads merupakan jenis iklan digital yang ditampilkan kepada pengguna berdasarkan konten atau konteks halaman web yang sedang dikunjungi. Ada berbagai konteks dan kriteria yang bisa menjadi acuan bagi iklan display. Beberapa di antaranya adalah kata kunci, topik, bahasa yang digunakan, lokasi, dan riwayat pencarian.
Anda dapat memilih konteks atau kriteria mana yang ingin disasar dengan lebih spesifik. Setelah itu, buatlah iklan display yang sesuai dengan konteks yang sudah ditentukan. Bukan hanya itu, Anda juga bisa mengecualikan kriteria mana yang tidak relevan dengan iklan agar lebih tepat sasaran.
d. Remarketing Ads
Jenis display ads terakhir yang cukup sering digunakan oleh para digital marketer adalah remarketing ads. Iklan yang satu ini bertujuan untuk melakukan pemasaran ulang, yakni menjangkau audiens untuk yang kesekian kalinya. Seperti namanya, iklan ini diterapkan bukan hanya sekali namun berkali-kali.
Remarketing ads dinilai efektif untuk menjangkau audiens dan menarik minat mereka karena dapat menyampaikan pesan berulang. Audiens akan lebih mengingat brand yang beberapa kali berinteraksi dengan mereka, dibanding yang hanya sekali saja. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan iklan yang satu ini untuk mendorong konsumen melakukan pembelian lagi.
2. Jenis Display Ads Berdasarkan Format
Iklan display juga terbagi berdasarkan format. Berikut jenis-jenis iklan display berdasarkan formatnya, yaitu:
a. Banner Ads
Format yang pertama ada banner ads, salah satu jenis iklan display yang paling sering digunakan. Iklan banner ini memiliki dua bentuk, static dan animated. Bentuk static biasanya hanya terdiri dari gambar dan teks, sedangkan animated berbentuk gambar yang bergerak.
b. Video Ads
Selanjutnya terdapat format iklan video ads, yaitu iklan yang berbentuk video. Format iklan yang satu ini bisa Anda temui di berbagai situs streaming. Biasanya sebelum memulai video streaming yang ingin ditonton, akan muncul iklan selama beberapa detik terlebih dahulu.
c. Interstitial Ads
Interstitial ads merupakan iklan pada aplikasi tertentu. Anda tentu pernah menggunakan sebuah aplikasi atau permainan di ponsel pintar, lalu muncul iklan baik berbentuk gambar atau video.
Iklan interstitial ini biasanya muncul di aplikasi dengan versi gratis, serta saat Anda butuh menambah poin atau koin.
d. Interactive Ads
Selanjutnya ada yang disebut dengan interactive ads, atau iklan interaktif. Sesuai dengan namanya, jenis iklan yang satu ini bersifat interaktif dengan audiens. Biasanya ada fitur tertentu untuk menjalin interaksi dengan audiens, misalnya pengisian polling atau ajakan untuk mengisi formulir.
e. Rich Media Ads
Jenis yang terakhir adalah rich media ads, yaitu iklan yang memiliki format serta fitur selain gambar dan video. Misalnya dengan mencantumkan fitur polling, countdown atau hitung mundur, serta melakukan siaran langsung.
Iklan rich media ini juga bisa Anda kombinasikan dengan iklan interaktif untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Cara Mengukur Kinerja Display Ads
Untuk mengetahui bagaimana performa iklan display, Anda bisa mengukurnya dengan mudah. Ada beberapa metrik yang dapat Anda manfaatkan untuk mengukur kinerja display ads. Simak metrik pengukuran iklan display berikut ini.
1. Impression
Metrik yang pertama adalah impression, yaitu jumlah tayang iklan yang Anda pasang. Dengan menggunakan metrik ini, Anda bisa mengetahui seberapa banyak iklan tayang pada website tertentu. Tak hanya itu, Anda juga dapat mengetahui jumlah tayang iklan tersebut secara keseluruhan.
2. Reach
Selanjutnya ada metrik pengukuran menggunakan reach, yaitu seberapa banyak iklan menjangkau audiens. Secara sekilas, metrik ini mirip dengan impression. Namun dengan reach, Anda mengetahui seberapa banyak audiens yang memang melihat iklan tersebut.
Sedangkan data impression hanya menampilkan seberapa banyak iklan tersebut tayang, entah apakah audiens melihatnya atau tidak. Metrik pengukuran menggunakan reach cocok digunakan bagi Anda yang ingin mengetahui berapa banyak audiens telah melihat iklan yang ditayangkan.
3. Conversion Rate
Anda juga dapat mengukur jumlah konversi dari iklan display menggunakan conversion rate. Secara umum, conversion rate akan mengukur berapa banyak orang yang melakukan konversi atau tindakan tertentu. Misalnya berapa banyak orang yang mengunjungi landing page setelah mengklik iklan display yang Anda pasang.
4. Click Through Rate (CTR)
Jika Anda ingin mengetahui berapa banyak orang yang mengklik iklan dari total tayang, Anda bisa mengukurnya melalui CTR atau click-through-rate. Melalui metrik pengukuran ini, Anda bisa mengetahui apakah iklan yang dipasang sudah dapat menarik orang untuk mengkliknya.
Kalau angkanya masih kecil, mungkin iklan tersebut masih kurang menarik sehingga tidak banyak orang yang mengkliknya. Namun jika angka CTR tinggi, Anda bisa menyimpulkan kalau iklan yang dipasang sudah optimal.
Contoh Display Ads
Misalnya, Anda sebagai seorang digital marketing di perusahaan makeup & beauty yang ingin merilis produk baru yaitu lip tint. Ketika ingin mengiklankan sebuah makeup lip tint, Anda harus membuat gambar yang bisa menarik perhatian dan menggugah hasrat audiens untuk melakukan pembelian.
Anda bisa menggunakan gambar produk, contohnya menampilkan makeup lip tint yang memiliki berbagai shade atau warna sehingga cocok untuk berbagai warna kulit di Indonesia dan memiliki formula di dalam nya sehingga memikat, serta menampilkan keunggulan dari produk tersebut.
Pada iklan tersebut, Anda juga bisa memberikan informasi penting lainnya, seperti harga, berat dari produk, opsi pembiayaan, lokasi toko terdekat hingga promo atau diskon.
Selain itu, Anda mesti menambahkan call to action untuk audiens, seperti memberikan produk sample hingga mengunjungi situs web atau media sosial bisnis Anda.
Selain contoh di atas, berikut contoh iklan display dari beberapa brand:
Pop Mie
Iklan mie seduh ini biasanya bisa Anda dapatkan di platform YouTube atau website berbentuk banner. Packaging dengan tampilan warna merah pada oranye di iklan display dapat membuat menggugah selera para audiens walaupun gambar yang ditampilkan sederhana.
Inti dari pesan iklan display Pop Mie tersebut memiliki pesan bahwa varian terbaru tersebut terasa pedas dan memikat lidah para pecinta rasa pedas.
Airbnb
Layanan perjalanan Airbnb menggunakan display ads yang menargetkan orang yang ingin berlibur dan memerlukan tempat menginap.
Iklan ini biasanya dalam bentuk banner di situs web dan memiliki kampanye tersendiri. Brand dapat menargetkan iklan kepada para pecinta traveling, sehingga terdorong untuk mengklik iklan display ini.
Shopee
Platform marketplace online ini biasanya hanya menampilkan iklan display dengan sederhana. Tetapi tetap menekankan fitur promo atau diskon hingga cashback, sehingga bisa menarik perhatian konsumen untuk mengklik iklan tersebut.
Iklan display Shopee ini biasanya ditemukan dalam bentuk banner dan video ads di situs web maupun di aplikasi tertentu.
Viu
Aplikasi layanan streaming ini menggunakan display marketing dengan menampilkan poster film atau drama yang diminati oleh pelanggan. Iklan tersebut biasanya ditampilkan berbentuk horizontal banner dan video ads pada situs web serta aplikasi.
Dengan visual yang kuat, warna yang cerah, fitur uji coba gratis atau diskon berlangganan, Viu dapat menarik perhatian pelanggan untuk mengklik banner iklan.
Display Ads vs Native Ads
Membicarakan iklan display kurang lengkap tanpa membahas tentang jenis iklan lain, seperti native ads. Native ads atau iklan native bisa dikatakan sebagai bentuk iklan yang sangat kebalikan dengan iklan display. Iklan native merupakan jenis iklan yang bentuknya natural dan dapat mengikuti dengan platform.
Misalnya ketika Anda sedang menelusuri sebuah platform media sosial, Anda akan menemukan sebuah postingan dengan keterangan bersponsor. Kalau dilihat sekilas, postingan tersebut tidak terlalu berbeda dengan postingan lain. Namun ternyata, postingan tersebut adalah bentuk iklan native yang menyesuaikan format serta desain media sosial.
Contoh native ads yang selanjutnya adalah ketika Anda sedang menelusuri mesin pencarian. Saat mengetikkan kata kunci di kolom pencarian, Anda akan mendapatkan hasil penelusuran dalam beberapa detik. Biasanya pada bagian atas hasil pencarian, ada beberapa dengan keterangan iklan atau bersponsor yang merupakan iklan native.
Jadi intinya, native ads merupakan iklan yang dibuat dengan menyesuaikan platform dan membuatnya seperti konten organik. Baik dari segi desain, font, tata letak, visual, dan lain sebagainya. Hal ini membuat audiens sering kali tidak menyadari kalau apa yang mereka lihat adalah sebuah iklan.
Jika iklan display mengunggulkan aspek visual yang menonjol, maka iklan native lebih pada penyesuaian agar tampilan lebih natural. Masing-masing jenis iklan ini tentunya memiliki keunggulan serta kelemahannya masing-masing. Anda dapat menyesuaikan jenis iklan mana yang ingin dipasang sesuai dengan kebutuhan.
Memaksimalkan Kampanye Digital dengan Strategi yang Tepat
Dari pembahasan di atas, Anda kini memahami display ads dari pengertian hingga cara mengukur kinerjanya. Membuat display ads yang menarik dapat mendorong audiens untuk melakukan tindakan, membangun kesadaran merek, meningkatkan engagement iklan Anda.
Tak hanya display ads, Anda juga bisa menggunakan berbagai jenis iklan digital lainnya untuk memaksimalkan kampanye pemasaran. Anda dapat memanfaatkan Search Engine Marketing (SEM) dan iklan berbayar di media sosial. Jika ingin hasil yang lebih optimal, Anda juga bisa melakukan kolaborasi dengan influencer.
Supaya kampanye pemasaran lebih optimal, sebaiknya Anda memanfaatkan jasa profesional seperti BigEvo. BigEvo merupakan agensi yang tepat dan berpengalaman untuk mengoptimalkan perkembangan bisnis Anda melalui digital marketing.
Ada banyak layanan digital yang disediakan BigEvo, antara lain Digital Advertising, Social Media Management, KOL Marketing, Live Streaming, SEO Optimization, Website Development, Community Activation, dan masih banyak lagi.
Konsultasikan layanan digital marketing yang dibutuhkan bisnis Anda dengan menghubungi team@bigevo.com. BigEvo, your trusted digital agency.