Brand Switching: Pengertian, Aspek, Jenis, dan 3 Cara Menghindarinya

tulisan branding

Brand switching merupakan salah satu fenomena yang kerap terjadi dalam dunia pemasaran dan bisnis secara umum. Sebagai pebisnis, penting bagi Anda untuk memahami konsep satu ini serta mengetahui apa penyebabnya.

Lalu, apa yang dimaksud dengan brand switching dalam digital marketing? Apa saja alasan yang membuat konsumen melakukan brand switching? Dan bagaimana cara agar Anda bisa menghindarinya?

Temukan jawabannya pada pembahasan berikut, ya!

Apa Itu Brand Switching dalam Digital Marketing?

Dalam dunia bisnis, ada banyak sekali brand yang berkecimpung dan menjadi kompetitor satu sama lain. Tantangan bagi brand bukan saja mencari konsumen baru, namun juga mempertahankan pelanggan lama. Bagaimana agar pelanggan tetap loyal dan tidak berpindah ke brand lain menjadi tugas besar yang harus dilakukan.

Namun pada kenyataannya, tak sedikit konsumen yang berpaling untuk menggunakan produk dari brand lain. Fenomena ini yang dikenal dengan istilah brand switching dalam dunia pemasaran.

Brand switching terjadi ketika pelanggan beralih dari menggunakan produk atau brand tertentu ke produk atau brand lain. Misalnya, seseorang yang biasanya membeli merek A mungkin memutuskan untuk mencoba merek B jika mereka menawarkan fitur yang lebih baik atau harga yang lebih kompetitif.

Brand switching tentunya menjadi salah satu hal yang sangat tidak diinginkan oleh para pebisnis. Bayangkan saja, Anda sudah mengeluarkan modal dan berkorban waktu untuk mendapatkan konsumen. Tentu sangat disayangkan jika konsumen yang susah payah didapat malah berpindah ke brand lain.

Karena itu, perusahaan atau brand sebaiknya melakukan upaya untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada. Terlebih lagi dari segi biaya akan jauh lebih hemat untuk menjaga konsumen lama dibanding mencari konsumen baru.

Aspek-aspek Brand Switching

Meskipun brand switching bukanlah hal yang diinginkan oleh pebisnis, Anda tetap harus tahu mengapa konsumen melakukannya. Berikut aspek-aspek yang bisa menjadi penyebab konsumen berpindah ke brand lain.

Harga

Aspek pertama dan sering menjadi penyebab mengapa konsumen melakukan perpindahan merek adalah karena faktor harga. Baik harga dari produk Anda yang terlalu tinggi, atau produk kompetitor yang lebih rendah.

Bukan saja dari tinggi atau rendahnya harga, namun juga nilai dan manfaat yang didapat dari produk tersebut. Bisa saja konsumen merasa harga yang diberikan tidak sebanding dengan manfaat yang mereka dapat dari produk tersebut.

Kualitas

Konsumen mungkin beralih brand jika mereka mengalami ketidakpuasan terhadap kualitas produk atau layanan yang digunakan sebelumnya. Aspek ini berkaitan dengan bagaimana kualitas produk atau layanan dipersepsikan oleh konsumen.

Kualitas pada aspek ini bukan saja pada produk atau layanan yang Anda miliki, namun juga pada brand lain. Jika konsumen merasa bahwa kualitas produk yang ditawarkan brand baru lebih bagus atau lebih sesuai dengan kebutuhan, maka mereka cenderung beralih dari brand Anda.

Promosi Kompetitor

Aspek selanjutnya adalah promosi gencar yang dilakukan oleh kompetitor dan berhasil menjangkau konsumen Anda. Misalnya saat berbelanja di sebuah toko, konsumen Anda melihat promosi dari kompetitor yang menarik.

Konsumen yang tadinya tidak berniat pindah brand pun menjadi terdorong untuk melakukan pembelian. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan promosi dan pemasaran yang tepat sasaran. Jadi sebaiknya Anda selalu melakukan promosi yang menarik untuk mempertahankan konsumen.

Inovasi Produk

Selanjutnya ada inovasi produk, yang mana ada atau tidak adanya bisa menjadi penyebab terjadinya brand switching. Ketika produk Anda itu-itu saja dan tidak melakukan inovasi, bisa jadi konsumen jadi bosan. Apalagi kalau kompetitor mengeluarkan inovasi yang dapat menarik konsumen pada brand Anda.

Di sisi lain, melakukan inovasi yang tidak sesuai juga bisa membuat konsumen berpaling ke produk lain. Anda mungkin mengira kalau inovasi yang dilakukan sangatlah bagus, namun ternyata tidak cocok dengan selera konsumen.

Pengalaman Pelanggan

Aspek yang juga sering menjadi penyebab konsumen berpaling ke produk lain adalah pengalaman yang kurang baik. Customer experience (pengalaman pelanggan) yang buruk akan berakibat fatal bagi proses pembuatan keputusan dan pembelian oleh konsumen. Misalnya pelayanan dari brand yang dinilai tidak baik oleh pelanggan. 

Komitmen Pelanggan

Aspek terakhir yang juga dapat mempengaruhi terjadinya brand switching adalah ada atau tidaknya komitmen pelanggan. Komitmen pelanggan mencerminkan sejauh mana konsumen terikat atau setia terhadap merek tertentu. 

Jika komitmen pelanggan rendah, kemungkinan untuk brand switching mungkin lebih tinggi. Sebaliknya, jika konsumen merasa sangat terikat atau memiliki loyalitas tinggi, mereka cenderung tetap setia pada brand Anda.

Jenis Brand Switching

Dalam prosesnya, terdapat berbagai jenis perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen. Pada pembahasan ini, kita akan mengulas 3 jenis brand switching yang umum terjadi. Memahami apa saja jenisnya akan membantu Anda dalam merancang strategi yang dapat menarik dan mempertahankan pelanggan yang ada.

Berikut jenis-jenis brand switching menurut Sciffman dan Kanuk.

Exploratory Purchase Behavior

Yang pertama ada Exploratory Purchase Behavior, yaitu perilaku pembelian eksploratif. Jenis ini terjadi ketika konsumen melakukan pembelian sebagai bentuk eksplorasi atau penjelajahan produk tanpa memiliki rencana sebelumnya.

Saat pembelian ini terjadi, konsumen dapat membeli produk dari merek yang belum pernah mereka sebelumnya. Beberapa hal yang seringkali menjadi faktor pendorong adalah promosi yang dilakukan brand tertentu, penawaran khusus atau diskon, serta dorongan impulsif.

Vicarious Exploration

Jenis yang selanjutnya adalah Vicarious Exploration, yaitu eksplorasi yang dilakukan secara terarah. Pembelian dapat terjadi ketika konsumen beralih merek setelah melihat atau mendengar pengalaman positif orang lain dengan merek tersebut. 

Dalam prosesnya, konsumen biasanya mendapatkan rekomendasi dari teman, keluarga, maupun ulasan online. Hal-hal tersebut akan membuat konsumen tertarik untuk mencoba merek lain yang direkomendasikan dan beralih dari produk Anda.

Use Innovativeness 

Jenis yang terakhir adalah Use Innovativeness, yaitu terjadinya inovasi penggunaan yang dilakukan oleh konsumen. Dalam jenis ini, konsumen mencoba merek baru karena adanya produk yang menawarkan inovasi atau fitur baru.

Konsumen sendiri cenderung mencari produk dengan teknologi terbaru atau fitur unik yang dapat menarik perhatian mereka. Hal tersebut akan mempengaruhi konsumen untuk beralih merek dan mencoba produk dari brand lain.

Cara Menghindari Brand Switching

Agar bisa terhindar dari brand switching, Anda perlu melakukan upaya yang jitu. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari konsumen melakukan perpindahan merek.

Memahami Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Hal pertama dan mendasar yang perlu Anda lakukan adalah memahami apa kebutuhan serta keinginan konsumen. Jika ingin membuat inovasi produk, pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu. Apakah hal tersebut memang yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, atau malah bisa membuat mereka berpaling.

Selain riset, Anda juga perlu menerima kritik dan saran yang disampaikan oleh konsumen. Bagaimanapun juga, konsumen merupakan aset penting yang menjadi penggerak dalam bisnis. Jadi perhatikan apa yang ingin mereka sampaikan dan apa yang dibutuhkan oleh mereka.

Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Cara selanjutnya yang dapat membantu Anda menghindari perpindahan merek adalah meningkatkan kualitas pelayanan. Tidak sedikit konsumen yang pindah ke brand lain karena tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

Anda dapat membentuk tim customer support yang siap merespon dan melayani apa yang dibutuhkan konsumen. Terlebih lagi di era digital seperti sekarang ini, dimana Anda dapat memanfaatkan platform media sosial untuk berinteraksi dengan konsumen.

Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan

Hal terakhir yang tak kalah pentingnya untuk menghindari brand switching adalah membangun hubungan baik dengan pelanggan. Selain meningkatkan pelayanan, Anda juga bisa membuat kegiatan yang menarik sebagai bentuk brand activation.

Selain itu, Anda juga perlu memaksimalkan strategi promosi dan pemasaran agar konsumen tidak melakukan brand switching. Anda dapat mempercayakan penerapan strategi dan kampanye pemasaran yang jitu pada BigEvo Digital Agency. 

Bersama BigEvo, Anda dapat menerapkan berbagai strategi digital yang efektif untuk mengelola pelanggan yang ada sekaligus menjangkau audiens baru. Seperti melalui Digital Ads, Digital & Community Activation, Social Media Management, KOL Marketing, dan masih banyak lagi.

Jadi, segera hubungi tim profesional kami dan dapatkan strategi digital terbaik bagi perkembangan bisnis Anda. Baik untuk menghindari brand switching maupun tujuan bisnis lainnya, BigEvo siap membantu Anda. BigEvo, your trusted digital agency.



Share:



Cara Memasarkan Bisnis Bagi UMKM Melalui Strategi Digital
Simak apa saja manfaat dan bagaimana cara memasarkan bisnis bagi UMKM di ranah digital dengan efektif, mulai dari penggunaan web sampai media sosial. ...
by Izza  |  25 Mar 2024
7 Strategi Promosi Bisnis Kuliner UMKM
Simak bagaimana peranan penting promosi dalam bisnis kuliner UMKM dan strategi apa saja yang dapat diterapkan, termasuk penggunaan media sosial.   ...
by Izza  |  20 Feb 2024
TikTok Shop: Cara Berjualan, Jenis Iklan, dan Tips Jualan Agar Laku
Pahami bagaimana cara berjualan di TikTok Shop, apa saja jenis-jenis iklan yang bisa digunakan, dan tips agar produk yang dijual laku. ...
by Izza  |  19 Feb 2024
    Whatsapp BigEvo