Emotional Marketing: Pengertian, Manfaat, Aspek, dan Strateginya

Strategi Emotional Marketing

Emotional marketing merupakan salah satu strategi yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan pemasaran. Strategi ini cocok digunakan bagi Anda yang ingin memasarkan produk dengan pendekatan yang lebih personal. Dengan penerapan yang tepat, strategi ini dapat membantu Anda dalam embangun keterikatan antara konsumen dengan produk atau brand.

Pembahasan ini akan mengulas tentang emotional marketing, mulai dari pengertian, contoh, sampai strateginya. Simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Emotional Marketing

Emosi merupakan suatu perasaan yang sangat kuat yang dapat muncul karena berbagai faktor. Perasaan yang kuat tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dan tindakan, sehingga emosi sering digunakan sebagai salah satu strategi digital marketing karena dianggap efektif dalam mencapai pencapaian bisnis. Dalam bidang pemasaran, strategi tersebut dikenal sebagai strategi emotional marketing.

Emotional marketing adalah pendekatan pemasaran yang bertujuan untuk membangkitkan hubungan emosional antara brand atau produk dengan konsumen. Tujuan utama dari pemasaran ini adalah untuk menciptakan ikatan yang lebih mendalam antara brand dan konsumen. Harapannya bahwa konsumen akan merasa lebih terhubung secara emosional dan lebih mungkin memilih produk yang Anda tawarkan.

Emosi sendiri memiliki pengaruh kuat dalam pengambilan keputusan konsumen. Dengan memanfaatkan emosi dalam strategi pemasaran, Anda dapat membuat pengalaman yang lebih bermakna dan berkesan bagi konsumen. 

Terdapat dua jenis emosi yang sering digunakan untuk memasarkan suatu produk, yaitu positif dan negatif. Masing-masing emosi tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda bisa digunakan secara bersamaan, terutama jika menggunakan konsep cerita dalam sebuah iklan.

Beberapa contoh emosi yang sering dimanfaatkan dalam emotional marketing termasuk kebahagiaan, keterlibatan, cinta, rasa aman, kebanggaan, empati, dan harapan. Menurut penelitian Nielsen (2016), pemasaran produk yang berhasil mendapatkan respon emosi dari konsumen ini diketahui dapat mempengaruhi atau menyebabkan peningkatan angka penjualan. 

Salah satu cara yang umum digunakan untuk menerapkan emotional marketing adalah melalui iklan atau konten pemasaran yang mengandung cerita atau narasi yang menggugah emosi. Contoh iklan yang berhasil memanfaatkan strategi adalah iklan dengan cerita inspirasional, iklan yang menyoroti hubungan keluarga, atau iklan yang berfokus pada perjuangan dan pencapaian seseorang.

Keberhasilan emotional marketing bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang audiens dan bagaimana emosi tertentu dapat merangsang respons positif dari mereka. Namun, perlu diingat bahwa strategi harus digunakan secara etis dan autentik. Apalagi manipulasi emosi konsumen tanpa dasar yang jujur dapat merugikan reputasi brand dan menurunkan kepercayaan konsumen.

Contoh Emotional Marketing

Agar lebih memahami konsep emotional marketing, kita akan mengulas contoh penerapannya pada marketing campaign. Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana sebuah brand dapat menggunakan cerita, narasi, dan nilai-nilai emosional. Tujuannya untuk membangun hubungan yang lebih mendalam dengan konsumen dan menyampaikan pesan-pesan yang lebih dalam tentang nilai-nilai penting bagi brand.

Berikut beberapa contoh penerapan emotional marketing pada kampanye pemasaran.

Parisian Love (Google)

Google merilis iklan ini selama Super Bowl pada tahun 2010. Iklan ini menggambarkan perjalanan emosional seorang pria yang menggunakan pencarian Google untuk mengikuti perjalanan cintanya di Paris. Pada iklan tersebut, kita dapat melihat bagaimana produk Google dapat menjadi bagian penting dari momen-momen berharga dalam hidup seseorang.

Share a Coke (Coca-Cola)

Selanjutnya ada kampanye “Share a Coke” yang mengganti logo Coca-Cola dengan nama-nama orang dan kata-kata seperti teman, keluarga, dan cinta. Kampanye ini tidak hanya menumbuhkan ikatan emosional dengan produk itu sendiri, namun juga mendorong konsumen untuk berbagi minuman dengan orang-orang yang mereka cintai.

Like a Girl (Always)

Always, brand pembalut wanita, merilis kampanye yang menyoroti bagaimana ungkapan “berlari seperti seorang gadis” sering diartikan secara negatif. Brand ini mengajak remaja dan anak perempuan untuk mendefinisikan kembali ungkapan itu dengan cara yang positif sekaligus kuat. Kampanye ini berfokus pada pesan pemberdayaan dan memicu respons emosional tentang kesetaraan gender.

Real Beauty Sketches (Dove)

Selanjutnya ada “Real Beauty Sketches”, di mana Dove mengambil pendekatan yang lebih mendalam dengan kampanye ini. Dove mengundang seorang seniman forensik untuk menggambarkan wanita dengan dua cara: berdasarkan deskripsi diri mereka sendiri dan berdasarkan deskripsi oleh orang lain. Hasilnya adalah pesan yang kuat tentang bagaimana perempuan sering kali meremehkan kecantikan mereka sendiri dan perlu belajar menerima diri sendiri.

Dream Crazy (Nike)

Contoh emotional marketing yang terakhir adalah kampanye “Dream Crazy” dari Nike. Kampanye ini menampilkan atlet seperti Colin Kaepernick dan Serena Williams yang telah mengatasi hambatan dan menghadapi kontroversi dalam karir mereka. 

Nike berhasil mengilhami audiensnya dengan mengangkat semangat keberanian dan keteguhan hati melalui kampanye ini. Selain itu, kampanye “Dream Crazy” juga mendorong munculnya respon emosi dari para penontonnya.

5 Manfaat Emotional Marketing untuk Bisnis

Penerapan emotional marketing bisa memberikan efektivitas dan manfaat yang signifikan bagi brand atau bisnis. Namun, perlu Anda perhatikan bagaimana penerapannya dan pastikan untuk melakukannya dengan tepat. 

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat emotional marketing untuk brand atau bisnis Anda

1. Meningkatkan Keterlibatan Konsumen

Emotional marketing dapat membantu meningkatkan tingkat keterlibatan konsumen dengan brand atau produk. Konsumen yang merasa terhubung secara emosional cenderung lebih tertarik untuk berinteraksi dengan konten. Bukan hanya itu, mereka juga akan berbagi pengalaman dan terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengan brand.

2. Membangun Loyalitas Pelanggan

Dengan meningkatnya keterlibatan dan ikatan emosional, maka loyalitas kepada brand pun akan terbentuk. Konsumen yang merasa terhubung secara emosional dengan brand cenderung lebih loyal. Selain itu, mereka juga cenderung kembali untuk melakukan pembelian berulang.

3. Meningkatkan Identitas dan Reputasi Brand

Strategi pemasaran yang berfokus pada emosi cenderung memiliki dampak yang lebih mendalam dan melekat dalam ingatan konsumen. Pengalaman emosional yang kuat dapat memicu respons yang tahan lama. Hal ini membuat konsumen lebih cenderung mengingat brand atau produk di masa depan.

Brand yang berfokus pada emosi dan nilai-nilai positif cenderung memiliki reputasi yang lebih baik di mata konsumen. Hal ini dapat membantu menciptakan hubungan positif dengan masyarakat dan meningkatkan citra brand secara keseluruhan.

4. Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen

Seperti yang telah dijelaskan, emosi memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan konsumen. Emotional marketing dapat membantu mengarahkan keputusan pembelian dengan memicu emosi positif yang terkait dengan produk Anda.

Pemasaran yang menggunakan emosi dapat menginspirasi konsumen untuk melakukan tindakan tertentu. Seperti pembelian, dukungan terhadap tujuan brand, atau partisipasi dalam kampanye sosial yang dilakukan brand.

5. Membedakan dari Kompetitor

Emotional marketing dapat menjadi alat yang efektif untuk membedakan brand dari kompetitor. Jika sebuah brand mampu menawarkan pengalaman emosional yang unik, hal ini dapat menjadi pembeda yang kuat di pasar yang kompetitif.

Salah satunya karena aspek narasi atau cerita yang dapat merangkul perasaan konsumen. Emotional marketing memungkinkan Anda menciptakan cerita brand yang menarik, menjadikannya berbeda dari brand lain. Selain itu, konsumen pun akan lebih merasa terhubung dan terlibat dalam perjalanan brand.

5 Aspek Emotional Marketing

Dalam konteks emotional marketing, terdapat beberapa aspek penting yaitu sebagai berikut.

1. Money

Aspek money atau uang dalam emotional marketing berkaitan dengan nilai atau harga yang diberikan oleh produk yang ditawarkan. Uang dapat mempengaruhi emosi pelanggan karena mereka ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan nilai yang sebanding dengan uang yang mereka keluarkan. 

Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan pesan yang membuat pelanggan merasa bahwa produk yang mereka beli memberikan nilai yang memuaskan. Anda juga perlu meyakinkan pelanggan bahwa produk Anda memiliki harga yang kompetitif dibanding dengan kompetitor.

2. Product

Aspek product atau produk dalam emotional marketing berkaitan dengan kualitas, fitur, dan manfaat yang ditawarkan oleh produk. Pelanggan akan merespons secara emosional terhadap produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Oleh karena itu, Anda perlu memahami dengan baik apa yang membuat produk unik dan bagaimana produk tersebut dapat mempengaruhi emosi pelanggan.

3. Equity

Aspek equity pada konsep ini berarti kepercayaan atau trust yang diberikan pelanggan terhadap merek atau brand. Kepercayaan adalah faktor penting dalam membangun ikatan emosional dengan pelanggan. Anda perlu menjaga integritas dan konsistensi merek serta memberikan kualitas yang konsisten agar pelanggan merasa dapat mempercayai merek.

4. Experience

Aspek experience atau pengalaman dalam emotional marketing berkaitan dengan interaksi pelanggan dengan merek atau produk. Pengalaman yang positif dapat mempengaruhi emosi pelanggan secara positif. Beberapa di antaranya seperti pelayanan yang ramah, kenyamanan dalam bertransaksi, atau kualitas produk yang memuaskan. 

Oleh karena itu, Anda perlu menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan bagi pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan merasa terhubung secara emosional dengan merek.

5. Energy

Aspek energy dalam emotional marketing berkaitan dengan kenyamanan, kemudahan akses, dan kepraktisan yang ditawarkan oleh produk. Pelanggan akan merespons secara emosional terhadap produk atau layanan yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaannya. Anda perlu memastikan bahwa produk yang dijual memiliki kemudahan diakses, praktis, dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

7 Strategi Emotional Marketing

Untuk menciptakan hubungan yang dalam antara konsumen dan produk yang dipasarkan secara emosional, Anda perlu merencanakan strategi emotional marketing secara tepat. 

Berikut ini 7 strategi emotional marketing yang perlu Anda ketahui.

1. Mengenal Target Audience

Mengenal target audience merupakan langkah yang sangat awal dalam strategi emotional marketing tersebut yang penting untuk dilakukan. Anda perlu mengetahui siapa saja yang menjadi audiens dalam memasarkan produk tersebut.

Audiens dapat terdiri dari berbagai kalangan dengan rentang usia yang bervariasi dan masing-masing memiliki respon emosi yang berbeda-beda. Dengan mengetahui target audience, Anda dapat merencanakan dan menciptakan pemasaran produk secara emosional yang tepat sasaran.

2. Menciptakan Sebuah Cerita

Setelah mengenal target audience, Anda perlu mendapatkan respon dari mereka dengan menciptakan sebuah cerita dalam memasarkan produk. Tahap ini sering juga disebut sebagai story telling atau bercerita. Sebagian besar manusia lebih menyukai mendengar sebuah cerita, terlebih lagi apabila cerita tersebut berkaitan dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari.

Digital marketing dengan konsep bercerita ini dapat menciptakan hubungan yang erat dengan audiens. Dengan cerita tersebut, audiens dapat hanyut dalam berbagai emosi, seperti kesedihan, kebahagiaan, dan lain-lain. Lima elemen penting yang perlu diperhatikan untuk menghidupkan cerita dari sebuah iklan, yaitu karakter, plot, latar, konflik, dan tema.

3. Menciptakan Inspirasi Bagi Audiens

Anda dapat menciptakan sebuah cerita yang menginspirasi audiens saat melihat iklan tersebut. Umumnya, pemasaran produk yang menggunakan cerita yang menginspirasi dapat menghanyutkan emosi audiens dengan mudah. 

Cerita yang menginspirasi biasanya berkaitan dengan kejadian sebenarnya di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya cerita kehidupan yang sulit kemudian mampu bangkit dari kesulitan tersebut atau kisah inspirasi dari para influencer.

4. Menyalurkan Aspirasi Audiens

Selain inspirasi, Anda juga dapat menyalurkan aspirasi audiens. Aspirasi merupakan suatu keinginan yang kuat untuk meraih suatu hal yang positif di masa yang akan datang. 

Strategi emotional marketing yang menyalurkan aspirasi ini biasanya menampilkan hal-hal yang menjadi cita-cita, mimpi, dan keinginan audiens sehingga mereka merasa terwakilkan. Untuk menyalurkan aspirasi dalam strategi ni, Anda perlu mengetahui dan memahami kebutuhan serta keinginan audiens.

5. Menciptakan Sebuah Pergerakan Komunitas

Penerapan emotional marketing juga bisa Anda lakukan dengan menciptakan suatu pergerakan (movement) komunitas. Anda dapat bekerja sama dengan komunitas tertentu dalam mengadakan sebuah acara, seperti acara amal, kompetisi, dan lain-lain. 

Anda dapat menciptakan pendekatan secara langsung dengan konsumen yang mengikuti acara tersebut untuk memasarkan produk secara tidak langsung. Hal tersebut dapat meningkatkan reputasi produk Anda di mata konsumen.

6. Menciptakan Pendekatan Secara Lokal

Selain komunitas, Anda juga dapat menerapkan emotional marketing dengan menciptakan pendekatan secara lokal. Caranya adalah dengan mengeksplor emosi kebanggaan dan kebahagiaan mengenai tempat tinggal atau daerah asal dari audiens. 

Contohnya, brand Anda dapat mensponsori kegiatan atau acara yang diadakan di berbagai kota baik besar maupun kecil. Selain mampu meningkatkan ketertarikan audiens, cara ini juga dapat mendekatkan brand Anda dengan komunitas-komunitas lokal. Dengan begitu, Anda bisa membangun kerja sama bisnis yang lebih efektif dan tepat sasaran.

7. Menciptakan Situasi Nostalgia

Strategi emotional marketing yang terakhir dapat Anda terapkan dalam memasarkan produk, yaitu menciptakan situasi nostalgia. Nostalgia merupakan suatu emosi yang kuat dalam mengingat seseorang atau pengalaman dari masa lalu.

Semakin bertambahnya usia, perasaan nostalgia tersebut sering bertambah besar dan kuat. Untuk memasarkan produk, Anda dapat memanfaatkan perasaan nostalgia para audiens dalam menjalani strategi emotional marketing tersebut. Anda dapat menceritakan kejadian masa lalu yang membuat audiens menjadi teringat akan masa-masa tersebut atau menceritakan kisah awal dari perjalanan bisnis Anda.

Terapkan Emotional Marketing dengan Strategi Digital Jitu

Setelah memahami emotional marketing, Anda dapat menerapkan hal tersebut dalam digital marketing. Dalam memasarkan sebuah produk, digital agency menjadi salah satu pihak yang juga penting dalam membantu memasarkan produk tersebut.

Untuk itu, Anda dapat mempercayakan kampanye pemasaran digital kepada BigEvo Digital Agency. BigEvo telah berpengalaman dan dipercaya berbagai brand untuk memaksimalkan kampanye serta mengembangkan bisnis. 

Dengan tim profesional yang ahli, Anda dapat menemukan strategi terbaik untuk brand atau bisnis. Seperti Digital & Community Activation, KOL Marketing, Social Media Management, SEO Optimization, dan masih banyak lagi.

Jadi, terapkan emotional marketing dengan strategi digital yang jitu bersama BigEvo. Diskusikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim kami dan kembangkan bisnis secara maksimal. BigEvo, your trusted digital agency.

 



Share:



5 Tips Memilih KOL yang Tepat untuk Kampanye Pemasaran Anda
Memilih agensi KOL yang sesuai dengan tujuan bisnis dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kredibilitas brand, serta memaksimalkan kampanye pemas ...
by Izza  |  18 Nov 2024
Transformasi Digital dalam Bisnis: Definisi, Fungsi, dan Pilarnya
Transformasi digital adalah proses di mana perusahaan atau organisasi mengadopsi teknologi digital & mengintegrasikannya ke dalam semua aspek bisnis. ...
by Izza  |  11 Jun 2024
Personalisasi Konten: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Tips yang Efektif
Personalisasi konten (content personalization) adalah strategi menyesuaikan konten agar lebih relevan dan bermakna bagi audiens yang disasar. ...
by Izza  |  07 Jun 2024
    Whatsapp BigEvo